Cari Blog Ini

Kamis, 11 Maret 2010

laporan ptk

LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
:”Meningkatkan Konsentrasi Siswa melalui Layanan Penempatan dan Penyaluran (penempatan tempat duduk)”.
Diajukan Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah PPL Kependidikan











Oleh :
Surya Hadi Putra
63818/2005




JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2009







Siklus Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus yang terdiri dari siklus pertama dan kedua tindakan dan siklus ketiga diskusi wawancara (memanggil siswa).
1. Pra Penelitian
Masalah utama yang ditemukan di kelas XI IPS I adalah rendahnya tingkat konsentrasi belajar siswa dalam proses pembelajaran. Siswa yang berjumlah 38 orang tidak konsentrasi dalam belajar, menurut pengamatan penulis kurangnya konsentrasi siswa ini karena siswa terpengaruh oleh teman sebangku yang kurang serius belajar dan karena kurang tepatnya posisi tempat duduk siswa. Untuk meningkatkan konsentrasi belajar siswa, penulis akan melakukan penukaran tempat duduk siswa. Pemindahan tempat duduk ini akan diobservasi selama 1 minggu lalu akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya.
2. Siklus Pertama
a) Perencanaan
• Penelitian dilaksanakan pada saat pertemuan dalam kelas.
• Siaswa di observasi awal pada tempat duduk sebelum ia di pindahkan
• Semua siswa akan dipindahkan tempat duduknya secara acak karena terlihat belum tepatnya tempat duduk yang mereka tempati dan kurang sesuainya teman sebangku.
• Setelah dipindahkan siswa akan diobservasi.
• Pelaksanaan observasi bekerjasama dengan guru mata pelajaran.
b) Tindakan
Tindakan (action) yang dilakukan sewaktu masuk kelas, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
• Memindahkan siswa yang duduk dibagian barisan ke empat ke barisan pertama.
• Memindahkan siswa yang duduk dibagian barisan kedua ke barisan ketiga.
• Siswa ditukar pasangan tempat duduknya secara acak.
c) Pengamatan (observasi)
Pengamatan (observasi) dilakukan langsung oleh guru pembimbing selama 4 kali pertemuan tatap muka selama layanan informasi. Hal yang diamati adalah tingkat konsentrasi siswa setelah dipindahkan tempat duduknya.
d) Refleksi
Pada siklus pertama belum terlihat perubahan yang signifikan atau yang sesuai dengan yang diharapkan. Siswa yang telah ditempatkan pada tempat duduk yang tepat baru beberapa orang saja (kurang lebih 10-15 orang)dan terlihat mereka dapat konsentrasi dalam belajar.




3. Siklus Kedua
a) Perencanaan
• Siswa akan dipindahkan lagi tempat duduknya, tapi pada siklus kedua ini dilakukan secara acak (tidak perbarisan). Dijelaskan pada perencanaan karena tindak lanjut dari siklus pertama telah direncanakan sebalum masuk kelas.
• Setelah dipindahkan, maka akan dilakukan observasi kembali. Observasi yang dilakukan adalah melihat bagaimana peningkatan konsentrasi siswa setelah dipindahkan kembali.
• Pelaksanaan observasi bekerja sama dengan guru mata pelajaran.
b) Tindakan
Tindakan (action) yang dilakukan sewaktu masuk kelas, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
• Memindahkan atau menukar kembali tempat duduk siswa secara acak.
• Dari hasil observasi pertama siswa yang telah berubah dipindahkan kembali tempat duduknya dengan pasangan sebangku yang berbeda.
c) Pengamatan (observasi)
Pengamatan (observasi) dilakukan langsung oleh guru pembimbing selama 4 hari dan 2 hari dalam dibantu oleh guru mata pelajaran. Hal yang diamati adalah tingkat konsentrasi siswa yang telah dipindahkan kembali tempat duduknya dengan pasangan yang berbeda.

d) Refleksi
Pada siklus kedua ini terlihat adanya peningkatan yang lebih baik dari pada siklus pertama. Siswa sepertinya mulai menyadari bahwa dalam belajar perlu konsentrasi yang tinggi agar mendapatkan hasil belajar yang baik. Pada siklus ketiga akan dilakukan diskusi dan wawancara dengan siswa. Setelah dilakukan diskusi dan wawancara siswa, maka akan dilakukan kembali pemindahan tempat duduk. Namun pelaksanaanya dilakukan dengan bantuan wali kelas dan guru mata pelajaran.
4. Siklus Ketiga
a) Perencanaan
Pada siklus ketiga ini, yang dilakukan tidak lagi langsung memindahkan tempat duduk siswa. Siswa akan dipanggil secara berkelompok(8-10 orang) lalu dilakukan wawancara dan diskusi. Setelah itu akan dilakukan pemindahan kembali.
b) Tindakan
Tindakan (action) dilakukan di luar jam pelajaran. Pada siklus ketiga ini siswa yang dapat dipanggil sebanyak 15, dengan langkah-langkah sebagai berikut:



• Siswa dipanggil berkelompok (5 orang) secara bergantian.
• Kelompok pertama berjumlah 5 orang, siswa diajak diskusi dan diwawancara tentang hasil pemindahan yang telah dilakukan pada siklus pertama dan kedua untuk melihat tingkat konsentrasi mereka dalam belajar di dalam kelas.
• Kelompok kedua berjumlah 5 orang, siswa diajak diskusi dan diwawancara tentang hasil pemindahan yang telah dilakukan pada siklus pertama dan kedua untuk melihat tingkat konsentrasi mereka dalam belajar di dalam kelas.
• Kelompok ketiga berjumlah 5 orang, siswa diajak diskusi dan diwawancara tentang hasil pemindahan yang telah dilakukan pada siklus pertama dan kedua untuk melihat tingkat konsentrasi mereka dalam belajar di dalam kelas.
c) Pengamatan (observasi)
Pengamatan pada siklus ketiga ini langsung diamati oleh guru pembimbing, karena guru pembimbing langsung melakukan wawancara dan berdiskusi dengan siswa secara berkelompok(hasilnya akan dijelaskan pada refleksi).
d) Refleksi
Berdasarkan wawancara dan diskusi dengan siswa, maka pada siklus ini terungkap bahwa terdapat peningkatan yang lebih baik lagi dari pada siklus pertama dan kedua. Siswa mengungkapkan selain telah ditempatkan pada tempat duduk yang tepat dan teman sebangku yang sesuai dengan mereka, yang menyebabkan meningkatnya konsentrasi mereka adalah kesadaran yang tumbuh dari dalam diri mereka. Siswa mengatakan mereka menyadari bahwa dapat berkonsentrasi dalam belajar membuat hasil belajar mereka menjadi meningkat dan hal tersebut membuat mereka termotivasi untuk dapat konsentrasi dalam belajar.

















HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian ini merupakan informasi tentang data yang telah dikumpulkan selama berlangsungnya penelitian. Berdasarkan hasil observasi maka bab ini akan membahas tentang deskripsi data, analisis data dan pembahasan.
A. Deskripsi data
Data penelitian ini berupa tingkat konsentrasi siswa dalam belajar yang dilaksanakan dalam tiga siklus yang terdiri dari siklus pertama, kedua dan ketiga, maka penulis mendapatkan data tentang berapa banyak siswa yang mulai meningkat konsentrasi belajarnya.
Tabel I
No Siklus yang dilewati Jumlah siswa yang meningkat konsentrasinya
1. Siklus Pertama 8 orang siswa
2. Siklus Kedua 10 orang siswa
3. Siklus Ketiga 20 orang siswa

Setelah melewati tiga siklus yaitu dengan tindakan pemindahan tempat duduk, diskusi dan wawancara maka melalui layanan penempatan dan penyaluran dapat meningkatkan konsentrasi siswa dalam belajar. Bila dibandingkan dari refleksi awal ke siklus pertama, kedua dan siklus ketiga terdapat peningkatan konsentrasi siswa dalam belajar yaitu:
o Konsentrasi belajar pada refleksi awal belum ada, terlihat bahwa siswa tidak memperhatikan guru dengan serius dan adanya gangguan dari teman sebangku, seperti diajak mengobrol.
o Setelah melewati siklus pertama, konsentrasi belajar siswa meningkat 20% (8 dari 40 orang siswa).
o Setelah melewati siklus kedua, konsentrasi belajar siswa lebih baik lagi meningkat 25 % (10 dari 40 orang siswa).
o Pada saat siklus terakhir terjadi peningkatan yang sangat tinggi, siswa yang diwawancara dan yang ikut diskusi berhasil meningkatkan konsentrasi belajarnya. Peningkatannya mencapai 50% (20 dari 40 orang siswa).
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian diatas, terlihat adanya perubahan yang terjadi pada siswa kelas XI IPS I SMA N 9 Padang. Kurangnya konsentrasi siswa dalam pembelajaran diakibatkan karena tidak sesuainya tempat duduk dan teman sebangku siswa dalam kelas. Oleh karena itu penulis melakukan tindakan kelas melalui layanan penempatan dan penyaluran yaitu penempatan siswa pada tempat duduk didalam kelas.
Pada refleksi awal terlihat bahwa siswa kelas XI IPS I mengalami penurunan konsentrasi dalam pembelajaran yang mana disebabkan karena pengaruh tempat duduk dan teman sebangku yang tidak sesuai, maka dilaksanakanlah tindakan kelas melalui tiga siklus. Siklus pertama dilaksanakan dengan memindahkan siswa berdasarkan barisan tempat duduk(barisan 1 ke barisan 4, barisan 2 ke barisan 3 dan sebaliknya) lalu siswa diobservasi selama 1minggu, dari hasil observasi belum terlihat peningkatan yang diharapkan. Perubahan yang terjadi hanya 20% dari 40 orang siswa.
Pada minggu berikutnya dilaksanakan siklus kedua, dimana siswa yang telah mengalami perubahan dan yang belum mengalami perubahan dipindahkan lagi secara acak, setelah siklus kedua terlaksana maka siswa kembali diobservasi selama 1 minggu. Hasil observasi pada siklus ini mengalami peningkatan yaitu 25% dari 40 orang siswa, dimana terlihat siswa lebih konsentrasi dalam belajar setelah dilakukan penempatan lagi dan terlihat adanya kecocokan dengan teman sebangku.
Untuk siklus ketiga dilakukan wawancara dan diskusi bersama siswa, siswa dipanggil secara berkelompok. Kelompok pertama berjumlah 5 orang, kelompok kedua berjumlah 5 orang dan kelompok ketiga berjumlah 5 orang. Dari wawancara secara umum siswa yang datang mengungkapkan bahwa konsentrasi belajar mereka semakin meningkat karena merasa cocok dengan teman sebangku dan duduk ditempat yang tepat. Hasil diskusi bersama siswa pun terungkap bahwa mereka merasa nyaman dengan tempat duduk yang mereka tempati dan mereka mengharapkan penempatan tempat duduk secara bergantian ini dapat dilakukan secara berkesinambungan. Maka jelaslah pada siklus ketiga ini terlihat peningkatan yang lebih baik yaitu 50% dari 40 orang siswa. Namun bukan berarti 50% lagi siswa tersebut tidak mengalami perubahan, hanya saja perubahan mereka agak lambat atau belum maksimal dan sebagian siswa lagi memang siswa yang memmpunyai motivasi belajar yang kuat .
Jadi berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka terungkap bahwa melalui layanan penempatan dan penyaluran dapat meningkatkan konsentrasi belajar siswa dalam proses pembelajaran.