Cari Blog Ini

Selasa, 23 Februari 2010

wiraswasta

artikel





wiraswasta

BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian wiraswasta
Wiraswasta (wirausaha), dari asal ata wira : unggul, usaha: perbuatan/usaha. Wiraswasata adalah usaha-usaha yang mempunyai keunggulan tertentu untuk memodifikasi produk lama menjadi produk baru, dengan menciptakan lapangan perkerjaan, yang memberdayakan manusia dan kekayaan lainya.
Untuk menjadi wiraswasta perlu diketahui: Pertama, apakah ia mempunyai kemauan untuk menjadi wiraswasta. Kedua, bagaimana ia bisa, bersumber dari mana modal tersebut. Ketiga, apakah orang tersebut optimis dalam menjalani usahannya, atau menyerah begitu saja bila mendapat kesulitan.
Sifat yang harus dimiliki seorang wiraswasta:
Confidence : percaya diri.
Dengan percaya diri anda dapat memprioritaskan diri anda menjadi bisa/ sanggup dalam menjalani setiap usaha-usaha tanpa merasa malu untuk memulainya dari kecil (awal). Anda dapat maju kearah selanjutnya untuk mencapai kesuksesan.
Energi : semangat/tenaga/kekuatan.
Pengetahuan dan wawasan merupakan titik pertamadalam mencapai kekuatan diri.
Ability to take calculated risk : mengakulasi resiko yang akan terjadi.
Kecermatan, ketelitian, kehati-hatian merupakan sikap yang harus dimiliki juga dari seorang wirausahawan. Gabungan dari kesemuanya ini adalah memfokuskan kepada dampak yang akan terjadi setelah usaha dijalankan.
Dynamisme : melakukan perubahan/cara dalam menentukan lokasi usaha.
Seorang wirausahawan harus harus dapat melihat dan memilih tempat-tempat yang strategis untuk usaha yang akan dijalankannya. Sehingga dapat memperoleh kemajuan yang pesat, karena selain didukung dengan factor penjualan tempat yang strategis dapat juga berperan dalam kemajuan usaha anda. Wirausahawan dituntut lebih analisis dalam melihat situasi yang terjadi di dalam usaha.
Leadaership : mempunyai sifat memimpin.
Jiwa pemimpin merupakan hal yang vital sekali bagi wirausahwan untuk dikembangkan. Oleh karena itu tanamkan pada diri anda “ Saya Harus Dapat Menjadi Pemimpin”. “ Dan Mau Untuk Dipimpin”.
Optimism : optimis.
Mereka yang menanamkan sifat ini seakan-akan mempunyai gambaran keberhasilan yang akan diperolehnya.
Need to achive : kemampuan untuk mencapai target.
Target merupakan penyokong sebuah usaha. Dengan target,kita dapat menentukan proyeksi keuntungan dengan jelas. Membuka usaha pasti mempunyai target yang harus dilakukan setiap bulanya. Lebih bagus lagi apabila mempunyai grafik penjualan setiap bulannya bertambah.
Creativity : kreatif.
Pencipta, mempunyai imajiner dan pembaharuan, ini adalah suatu gambaran yang dapat diberikan oleh para pengusaha/ wirauasahawan yang merubah keadaan, dari yang tidak ada menjadi ada dan nyata, serta dapat dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Fleksibelity : fleksibel.
Usahawan yang fleksibel dapat memanfaatkan keadaan dan sitasi yang ada, selalu mencari jalan untuk mengisi kebutuhan-kebutuhan yang ada dengan melihat apa yang saaat ini digemari atau yang dibutuhkan oleh customer.
Responbility : Rasa tanggung jawab.
Setiap perkerjaan mempunyai dampak yang akan terjadi. Risiko yang akan dialami. Tanggung jawab yang besar dapt membantu anda dalam menghadapi masalah itu. Mereka yang mempunyai tanggung jawab yang besar lebih mengutamakan keberhasilan dari pada ketidak berhasilan dalam memecahkan kejadian-kejadian.
Independence : merdeka/ berdiri sendiri.
Mandiri, tidak mengandalkan orang lain adalah sikap yang harus juga dimiliki oleh para pengusaha. Pada awalnya memang tidak mudah untuk melakukanya, karena tanpa orang lain yang membantu, tidak akan bisa maju.
Initiative : inisiatif.
Sifat akhir dari pengusaha adalah inisiatif, strategi ini yang diberikan kepada leader-leader dalam mengungkapkan gagasan-gagasan tentang menggunakan inisiatif kita.

Ada lima tipe wirausahawan yang dapat kita ketahui :
Wirausaha tekhnik
Yaitu, mereka yang melihat dari sudut tekhnik dan cara maengembangkan usaha yang sedang dijalaninya.
Wirausaha bisnis.
Yaitu, mereka yang melihat dari keadaan usahanya dengan memperhatikan grafik penjualan, apakah layak untuk dikembangkan atau perlu tenaga-tenaga ahli dalam penjualan
Wirausaha keuangan.
Yaitu mereka yang menyalurkan dana untuk kepentingan usaha, guna memperlancar kinerja perusahaan.
Wirausaha social.
Yaitu mereka yang melihat kegiatan usahanya dengan mendasari karya social, atau dengan kata lain menekan pengangguran.
Wirausaha manajer
Yaitu mereka yang mengunakan strategi didalam kegiatan usahanya, dengan memperhatikan macam-macam aspek, dari hal-hal kecil sampai hal-hal besar dengan menggunakan suatu metode yang telah mereka dapatkan.


Dampak yang dapat kita lihat dari pertama dari sisi manfaat usaha :
Menambah lapangan pekerjaan
Mempunyai peluang untuk mengoptimalkan diri, karena dengan berwirausaha diri kita akan terpacu agar menjadi lebih baik dari yang sekarang.
Adanya peluang untuk mencapai keuntungan dengan maksimal yang semuanya didapat dari hasil kerja keras kita.
Menunjukan bahwa diri kita mampu untuk menjadi pemimpin, yang dapat memanaj semua aspek-aspek perusahaan.
Mempunyai peluang untuk dapat membantu measyarakat dengan usaha yang kongkrit atau jelas kegiatan usahanya.

Adapun tantangan yang dihadapi oleh para wira-usahawan, yaitu antara lain :
Memperoleh pendapatan yang tidak menentu, karena pendapatan yang didapat tergantung pada fluktuasi permintaan yang diperkirakan tetap.
Segala resiko yang terjadi dipikul oleh mereka.
Wirausahawan dituntut berkerja keras.
Wirausahawan dituntut pula untuk menghemat pengeluaran yang akan terjadi, kalau bisa meminilisir pengeluaran dan memperbesar pendapatan.

Keistimewaan tersendiri di dalam pribadinya.
Kemampuan yang tinggi dalam menganalisis
Pada dasarnya setiap analisis itu membutuhkan pemikiran-pemikiran yang logis dan terarah pada suatu titik tujuan pokok. Dengan menguasai kesemuanya itu seorang usahawan dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin. Terhadap segala kemungkinan yang terjadi pada perusahaannya itu.
Dapat membangun Net Working.
Net working (jaringan kerja) adalah faktor terpenting dalam memasarkan dan meluaskan kegiatan usaha kita. Wirausahawan dalam membentik jaringan kerja ini harus mencangkup bagian-bagian terpening dalam kegiatan bisnis usaha diantaranya dalam hal komunikasi, percakapan, tata bahasa, atau penempilan, serta kejelasan usaha yang kita dimilki.
Menjalin hubungan.
Dalam hal ini usahawan berada dalam posisi yang lebih baik untuk mempengaruhi siapa saja yang diperlukan agar dapat membantu dirinya mewujudkan visinya menjadi kenyataan.
Pintar dalam bernegosiasi.
Negosiasi adalah sebuah proses pencapaian masalah yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dengan tau tanpa melakukan kekerasan fisik. Negosiasi dapat dikatakan dengan tawar menawar harga antar penjual dengan pembeli dengan hasil kesepakatan yang telah disetujui bersama.
Mengetahui situasi penjualan.
Usahawan dituntut untuk mencapai karakteristik pasar untuk melakukan transaksi bisnis dengan kualitas produk yang menjanjikan, sehingga menggaet produk yang lain. Usahawan harus menggunakan manajemen pemasaran kepada marketing anda agar produk yang dijual benar-benar bersaing dipasaran.
Mengelola financial.
Memang benar finansial disini untuk memantau pengeluaran-pengeluaran rutin perusahaan serta pemasukannya.
Enam langkah keistimewaan yang dapat menjadi acuan bagi usawan-usahawan dalam bersikap dan menjelaskan sesuatu yang kiranya akan disebutkan.
A. Langkah menjadi wirausahawan
Langkah yang ditempuh untuk menjadi wirausahawan dapat dikembangkan:
Spirit proses adalah bakat penunjang yang ada didalam diri kita yang memacu semangat dalam mencapai keberhasilan:
a) Personal : Ide yang didukung oleh teman, famili, pengalaman dan umur
b) Lingkungan : keadaan ekonomi, lapangan kerja, sumber daya manusia yang tersedia, dan beberapa peraturan pemerintah.
Innovation process adalah kemampuan dari mengembangkan ide kreatif dan mempunyai penemuan-penemuan dalam berwirausaha, atau peluang yang dapat dimanfaatkan untuk membuka usaha.
c) Personal : keinginan untuk berpartisipasi, dan pendidikan
d) Lingkungan: adanya peluang dan ide kreatif dalam mengembangkan hal-hal baru.
Trigenering event process, ini yang dinamakan sebuah pemicu dari keinginan mereka untuk membuka usahanya sendiri.
e) Personal : ketidak puasan akan penghasilan yang didapat dari perusahaan tempat dimana mereka bekerja, phk, dan tidak ada pekerjaan lain yang dapat dikerjakannya.
f) Lingkungan : persaingan, modal, dan bangunan strategis.
Implementatioan process, adalah proses dari pelaksanaan yang didapat
g) Personal :
· Kesiapan mental yang tegar dan mantap
· Mempunyai fisi dan misi yang dibawa untuk masa depan yang dicapai.
· Mempunyai komitmen yang tinggi
h) Envirotment : tersedianya manajer pembantu sebagai asisten dalam membantu memanaj semuanya dan sumber daya manusia yang capable.
Growth process, adalah sebuah proses untuk menumbuh kembangkan perusahaan, dimana setiap pertumbuhan ini mempunyai dampak yang baik.
i) Personal : produk yang baik organisasi yang solid atau kuat, lokasi yang stategis, feature produk yang menjadi andalan perusahaan, serta didukung oleh marketing-marketing yang propesional.
j) Environment : unsur persaingan yang sehat ( leader, challenger, follower), tak lepas juga dari peran serta konsumen dan pemasokan yang partial, lalu adanya inverstor dan kebijakan pemerintah yang mendukungnya.



























BAB II
MODEL WIRA USAHA

Seorang wira usaha adalah :
Dipenuhi oleh inisiatif, energi, dan ambisi
Ulet dan tekun, serta proaktif dalam mengejar sasaran-sasaran merka
Mempunyai keinginan untuk maju mereka tidak mengharapkan kekuasaan untk maksud memdominasi orang lain melainkan untuk meraih sasaran yang tertinggi.
Jujur dan mempunyai integritas mereka tidak hanya bisa dipercaya tetapi juga bisa mempercayai orang lain.
Mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, yang tidak hanya memberikan kesanggupan bagi merreka untuk memikul tanggung jawab dan membangkitakan rasa diri orang lain tetapi juga mengatasi segala masalah yang menekan dengan hati tenang.
Mempunyai kreatifitas yang tinggi
Bisa fleksibel dalam berstrategi ketika situasi harus menghendaki hal seperti itu.
Adakalanya karismatik ( tapi ini tidak esensial untk kepemimpian efektif )

Pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang berkaitan dengan kemapuan berwira usaha adalah :
Pengetahuan yang luas mengenai industri, teknologi dan lingkungan tempat mereka bekerja dan bisa mendapatkan mamfaat dari pengalaman bertahun-tahun.
Kealian yang beragam
Kemampuan kognitif




Ada hal lain yang juga merupakan komponen vital lainya dari wirausahawan, hal itu adalah visi. Tekad yang merupakan penentu arah para enterperneur, motivasi untuk menjadi pengusaha, pengalaman dari intelegensi memberi mereka kapasitas untik mementukan apa yang mereka perjuangkan oleh organisasi mereka.

A. Hal-hal yang akan terlihat dalam teori prediksi yang akan terjadi
berbagai kemungkinan menyebanbkan beberapa factor seperi lingkungan yang cepat berubah-ubah, ukuran organisasi, jumlah otoritas yasng diberikan pad pemimpin, kompleksitas tugas atau teknologi dan sebagainya.

B. Bakat dan motif seorang wira usahawan
motif-motif inti itu adalah tejad dan motivasi kepimpinan (leader ship motivation), dan bakat inti itu adalah integritas/ kejujuran (integrity-hosnelty) dan ras percaya diri (shelf confidence)
C. Motif-motif inti
motif adalah suatu keinginan yang mengerakan seseorang untuk berindak melakukan sesuatu yang mengarah ke tujuan positif.

D. Tekad/kemauan
tekad digunakan untuk meliputi segala motif yang terkait kendati tidak identik. Prestasi (achievement ) adalah salah satu diantaranya. Psikolog bernard bass ( 1990) mengkaji duapulauh penelitian dan menemukan bukti bahwa keinginan utnuk berprestasi merupakan factor motivasi yang penting diantara para usahawan handal. David mcclelland (1965) mengadakan ekstensif mengenai kebutuhan akakn prestasi dan mendapau bahwa beutuhan tersebut merupakan motif amat penting diantara para wirausaha yang sukses.
ambisi adalah motif yang kuat yang berkaitan erat dengan motif usahawan yang ikut terangkum dalam kata tekad. Ambisi yan memaksa usahawan untuk menancpakan sasaran-sasaran yang berat dan menantang untuk dirinya sendiri dan organisasi, dan mereka biasanya sangat ambisius dalam kerja dan karir merka. Ketiganya adalah energi. Energi (energy) yang diperlukan para usahawan untuk mempertahankan tekadnya meraih prestasi tinggi dan mempertahankan kemajuan dalam meningkatkan fluktuasi usahanya.
Dilalam kebanyakan wadah usaha yang beroperasi dalam iklim bisnis dewasa ini mereka mempunyai hal yang diperlukan untuk kelancaran usahanya, hal itu adalah :
1. Memuaskan pelanggan
2. Pertumbuhan (growth)
3. Penekenan biaya
4. Inovasi dan feture terbaru dari sebuha merek
5. Mengamati kejaian-kejadian dengan cepat untuk mengambil tindakan-tindakan yang efektif, dan terakhir.
6. Kualitas dari barang yang akan diproduksinya
Usahawan efrektif digerakan terutamaoleh orientsi prestasi, ambisi, energi ketekuknan, dan sikap proaktif yang semuanya dalamkadar tinggi. Para usahawan efektif tidak hanya harus penuh tekad dan ambisi, mereka juga mesti termotifasi untuk memimpin orang-orang lain.














BAB III
MOTIVASI WIRAUSAHA

Motives wiraswasta membutuhkan keinginan untuk empengaruhi orang-orang lain. Pra individu dengan motivasi wiraswasta yang kuat lebih menyukai peran kepemimpinan dari pada prean sebagai bawahan. Dan mereka menunjukan kemauan untuk memikul tanggung jawab. Seseorang yang tidak sanggup menggunakan kekuasaan akan mendapatkan kesulitan dalam menjalankan peran wiraswasta. Keinginan untuk mempengaruhi orang lain bisa berasal dari dua sumber yang berbeda : “ motif kekuasaan personal” atau motif kekuasaan social”

Motif kekuasaan personal
Seseorang dengan motif kekuasaan personal (personalpower motive) mengejar kekuasaan sebagia tujuan itu sendiri. Individu-individu semacam ini mempunyai sedikt control diri dan cenderung impulsif; mereka memfokuskan pada kumpulan symbol dari prestise yang dimilikinya. Motif kekuasaan jenis ini bisa dianggap sebagai neuotorik karena mengharapkan kekuasaan semata-mata untuk mendominasi orang-orang lain.
Motif kekuasaan social
Seorang usahawan denag motif kekuasaan social menggunakan kekuasaan sebagai alat unutk meraih sasaran atau visi. Individu yang memiliki motif kekuasaan personal, para individu yang memiliki motif kekuasaan social ini dapat dilihat dari :
· Kurang defensive
· Lebih berkemauan untuk mendapatkan saran dan nasihat dari para ahli
· Kecil kemungkinan menggunakan kekuasaan dalam cara-cara yang manipulatif.
· Lebih matang secara emosional
· Menjalankan kekuasaan demi kebaikan seluruh organisasi
· Mempunyai perspektif yang lebih berjangka panjang
Mereka memperhitungkan kebutuhan para pengikutnya dan segala aksi mereka justru memberikan kekuatan dan kebebasan pada para pengikutnya. Tindakan-tindakan yang bisa diamati dari berbagai kebiasaan pikiran yang biasa diperkirakan dari karakteristik para pemimpin yang efektif. Ada bukti cukup banyak yang menerangkan bahwa kepemimpinan efektif dicirikan dengan bakat kejujuran/integritas dan rasa percaya diri; tapi tidak ada bukti yang cukup meyakinkan mengenai peran dari bakat kreativitas, fleksibelitas dan karisma.

Integritas dan kejujuran
Integritas dan kejujuran merupakan kebajikan yang tak perlu dipertentangkan lagi oleh siapapun termasuk oleh para bawahan. Integritas didefinisikan sebagi sesuainya perkataan dengan tindakan, dan kejujuran menunjukan pada sikap yang biasa dipercaya dan tidak pernah dusta. Seorang usahawan yang jujur mungkin akan sanggup mengatasi tidak adanya keahlian dibidang tertentu, sebagaimana diilustrasikan oleh gambaran seorang bawahan mengenaia atasanya : “saya tidak menyukai segala hal yang ia lakukan, tapi ia pada dasarnya jujur.
Confidence
Wiraswasta mempunyai tantangan dan tangung jawab yang berat karena :
a. Begitu banyak insformasi yang mesti dihimpun dan diproses.
b. Berbagai problem mesti diselesaikan dan butuh pengambilan keputusan yang tepat.
c. Para pegawai harus diyakini unutk melakukan tindakan tertentu
d. Resiko mau tidak mau mesti diambil dalam menghadapi kepastian
e. Segala kegagalan dan kemunduran harus dalam diatasi
f. Pertentangan kepentingan harus ditengahi dan diputuskan.
Karakter yang esensial dari rasa confidence ada;ah adanya sesuatu keyakinan terhadap ide dan kemapuannya sendiri yang telah diketahui oleh para usahawan yang handal. Para usahawan yang percaya diri biasanya mempunyai sikap yang tegas dan meyakinkan yang membantu mereka menimbulkan rasapercaya diri orang-orang lain dalam berbagai keputusan mereka. Usahawan yang percaya diri bisa memanfaatkan kesempatan mempelajari kesalahan dan sanggup membangun kembali kepercayaan.
Idividu-individu yang tegar dan percaya diri:
Memandang kejadian-kejadian yang tersulit sebagi suatu yang menarik
Percaya bahwa mereka dapat mengambil jalan keluar dari kejadian kejadian tersebut dan
Memandang kejadian-kejadian itu sebagai kesenpatan untuk berkembang.

Kreatifitas
Kreatifitas mungkin berkaitan dengan itelegensia mngkin juga tidak. Dengan perluasan dari konsep kreativitas sebagai sikap “banyak akal” mendapati bahwa para usahawan lebih banyak akal di bandingkan non usahawan. Selain itu, mereka lebih menunjukan kopetensinya dibidang konseptulalisasi dibandingkan para usahawan yang tidak efektif.

Penyesuaian keadaan
Seorang wiraswasta yang efektif mempunyai sifat yang fleksibel untuk menghadapi segala bentuk rintangan dan tantangan dari perubahan-perubahan yang pesat yang menerpa usahanya dan dunia ekonomi. Kira harus menjadi kompetitor yang cepat/ gesit dan berjuang keras menghadapi perubahan” perubahan-perubahan ini terjadi pada beberapa tingkatan, antara lain:
g. Kemajuan iptek yang memungkinkan memacu tingkatan produksi
h. Persaingan dalam memasarkan produk-produk yang baru yang dikembahngkan untuk memikat dan mempertahankan para pelanggan
i. Biasanya customer menginginkan feature yang baru dalam pemakaian produk yang selama ini dipakai, tanpa maengurangi kebutuhan sebelumnya.
Fleksibilitas menunjukan pada kemapuan unutk menghadapi keadaan yang berubah. Fleksbilitas adalah kemampuan untuk menyadari kapan saatnya perlu mengubah salah satu cara mengatasi berbagai rintangan dan kesulitan.
Kewibawaan dan performance
Usahawan yang mempunyai kewibawaan ditunjukan dengan sikap:
j. Merealisasikan sebuah sasaran yang paling penting dengan kata lain tertuju pada visi yang ia bawa.
k. Mempunyai sikap yang teladan.
l. Membangun pencitraan sendiri.
m. Adanya ras percaya diri terhadap apap yang kana dikerjakannya, dan mempertimbangkan hal yang akan terjadi.
n. Memberikan sebuah penghargaan terhadap pegawainya, yang menunjukan prestasi kerjanya yang meningkat. Dan memberikan motivasi kepada pegawainya apabila pegawainya tersebut mempunyai kesulitan dalam segala hal.
o. Mempunyai sikap yang bersifat membangun terhadapa para pegawainya.

Visi wiraswasta
Visi sebagai “ sebuah perjalanan mental dari yang diketahui menuju yang tidak diketahui, menciptakan masa depan dari gabungan berbagai fakta/harapan, impian, bahaya, dan peluang “(1984,h.151). Visi seseorang wiraswasta bisa saja komplek dan rumit. Bentuk dari visi sangat berfariasi, peryataan visi yang membangkitkan inspirasi dan motivasi mempunyai persamaan karakteristik tertentu antara lain.
p. Simple (mudah dipahami)
Visi harusnya mudah dipahami agar bisa dikomunikasikan dengan mudah dan sering.
q. Nyata
Adalah tingkat kejelasan dari pernyataan visi mempengaruhi seberapa baik visi itu dimengerti dan diterima.
r. Abstrak
Visi seharusnya mewakili sebuah udeal umum yang berbeda dengan pencapian spesifik.

s. Mempunyai tantangan
Visi haruslah menantang orang untuk mengarahkan kemampuannya yang terbaik “perhatian lewat visi” merupakan strategi kunci yang diugunakan oleh para wiraswasta. “visi dari berbagai usahawan yang diobservasi ini tampaknya menimbulkan rasa percaya diri yang didalamnya mengandung keyakinan bahwa mampu mengerjakan tugas-tugas.
t. Berorieantasi ke masa depan
Visi seharusnya memfokuskan pada perspektif jangka dari organisasi dan lingkungan tempatnya berfungsi.
u. Mempunyai keseimbangan
Visi biasanya tidak berubah, atau tidak berubah secara drastis. Visi itu cukup umum dan abstrak sehingga tidak dipengaruhi oleh sebagi besar perubahan pasar atau teknologi.
v. Digemari
Kriteria visi adalah sifatnya sangat digemari.

Bagaimana menjalankan visi dengan baik.
Dalam memformulasikan dari visi tersebut seorang pakar ekonomi menyatakan, bahwa yang berjiwa wiraswasta harus dapat:
· Mencari sumber informasi dan merangkum ke dalam rencana mengembangakn visi
· Lalu meproses insformasi yang ada
· Visi yang telah dikonsepkan haruslah direalisasikan
· Mengevaluasi visi

Komitmen yang jelas.
Langkah paling kristis bagi usahawan adalah menanamkan visi itu pada orang banyak. Tanpa komitmen pengikut, tidak akan ada yang bisa diraih. Komitmen didapatkan pertama-tama lewat proses komunikasi. Mengkomuniukasikan pesan dari visi adalah krustal karena tanpa komunikasi yang efektif pesan itu tersembunyi dan tidak potensial.
Komunikasi adalah sebuah upaya menyatakan visi tersebut/ menyatakan maksud atau nilai-nilainya, dan menjelaskan cara-cara yang memungkinkan visi itu menuntun aktivitas-aktivitas oerusahaan. Biasanya para usahawan dapat membangkitkan antusiasme terhadap visi mereka dengan cara menjadi antusias dan positif terhadap visi itu sendiri. Setelah memahami, meneriam dan mempunyai komitment terhapa visi itu mulai tumbuh, usahawan bisa berharap berhasil mengimplestasikan visi itu. Namum untuk melakukan ini usahawanjuga memerlukan sebuah rencana atau taktik.

Melakukan invertigasi visi
Melakuakan intevigasi visi adalah merencanakan pada tingkat tertinggiuntuk keraih sasaran tertinggi. Suatu visi tidak berate banyak bila anda tidak mengembangakan suatu strategi dan untuk meraihnya. Perencanaan strategi yang mengutamakan penginvestigasi memberikan tujuan untuk mengatur segala aktifitas perusahaan menuju kearah yang dikehendaki visi tersebut. Fungsi kunci dari seseorang wirausahawan harus menyakinkan para pegawainya bahwa bekerja untuk meraih visi tersebut merupakan kepentingan mereka yang terutama dan harus memberimereka suatu perencanaan strategis untuk penerapanya.

Dengan mengaplikasikan visi puncak kesuksesan akan tercapai
Wirausahawan yang gsesungguhnya akan menggunakn motif bakat dan keahlian mereka untuk mengaktualisasi visi mereka kedalam realitas dengan menggunakan segenap tindakan yang perlu untuk menerapkannya. Langkah pertama dari seseorang wirausahawan adalah menerjemahkan visi tersebut kedalam agenda. Agenda-agenda tersebut meliputi :
1. Mempunyai rasa tanggung jawab untuk jangka pendek, menegah dan panjang
2. Mempunyai sifat umum dan tidak tertulis
3. Biasanya pada periode enam bulan harus sudah berkembang
4. Dibentuk sebagai tambhan yang mempunyai arti tersendiri
5. Mempunyai kaitan erat denagn manajemen puncak
Kebijakan dan prosedur spesifik harus menerapkan sebuah visi yang biasanya terbagi menjadi 6 kategori yaitu:
w. Strukturisasi
Strukturtisasi, bisa dikatakan sebagai pendesaianan perusqahaan sangat penting untuk menentukan bagaimana dan apakah visi perusahaan itu bisa diraih
x. Motivasi
Para usahawan yang efektif memotivasi para pengikutunya denagan menggunakan otoritas formal/peran keteladanan, membangun rasa percaya diri, menciptakan tantangan lewat penetapan sasaran, mendelegasaiakn, dan memberikan imbalan dan hukuman. Otoritas formal formal itu sendiri merupakan sumber motivasi bagi para pengikut.
y. Pengelolaan insformasi
Informasi disini berkaitan dengan berbagai aspek dari tangging jawab dan katifitas uashawan, seperti pengkajian dan pematauan umpan balik,perencanaan dan pengambilan keputusan. Seorang uashawan harus menyediakan banyak waktunya untuk menghimpun dan memproses insformasi. Startegi yang terutama untuk mengembangkan sebuah visi adalah mengajak pra pegawainya berbincang-bincang. Penyebaran insformasi sangat berarti karena mempunyai dampak terhadap penggunaan kekuasaan yang efektif dalam sebuah perusahaan. Sebagian uasahawan menimbun insformasi dengan maksud untuk menguatkan kekuasaan mereka atau untuk menyembunyikan problem mereka atau kesalahan-kesalahan mereka dimasa silam.
z. Patner bisnis anda
Kemampuan membangun tim manajemen yang solid ini begitu penting sehingga menurut penelitian, mampu berperan sebagai garis bats antara usahawan yang berhasil dengan usahawan yang gagal.
Ada sejumlah teknik yang bisa diterapkan para usahawan untuk mendorong tercapainya kerja sama tim yang efektif. Strategi-strategi praktis tersebut meliputi :
a. Menciptakan sasaran koperatif yang hanya dapat diraih oleh individu-individu yang berkerja sama.
b. Memaksimalkan pembentukan proyek patner,gugus tugas dan komite-komite pemecahan masalah.
c. Menerapkan sebagian sisti imbalan yang berbasis pada kelompok.
aa. Mengubah, melakukan inovasi, menaggung resiko
Seorang wira usahawan adalah “ menyiapkan para pegawainya dan organisasi untuk maenghadapi,mencintai, dan mengembangkan anstusiasme terhadap perubahan”. Inovasi harus terus menerus “diusulklan,diuji, ditolak, domodifikasi/dan diterapkan “ oleh perusahaan manapun untuk menjadi efektif.menjalankan perubahan dalam suatu organisasi dogambaarakan oleh tichy dan devana (1986) sebagai proses yang multi langkah,meliputi :
1. Menyadari kebutuhan dan perubahan
2. Menciptakan sebuah visi yang mendorong kepada perubahan.
3. Melembagankan perubahan-perubahan
Diluar visi itu, ada sejumlah cara dimana usahawan bisa menghasilakn perubahan dalam perubahan, cara-cara tersebut adalah:
Dengan menciptakan visi-visi dan strategi
Membangun suatu system seleksi untuk merengkut orang-orang yang berorientasi pada poerubahan dan inovasi
Memperluas suatu system sasaran baru yang ditunjukan pada perubahan
Mengubah system imbalan
Merektrukturisasi organisasi
Pada wirausahawan seharusnya merancang sasaran-sasaran inovasi yang kuantitatif untuk para pengikutnya, sasaran-sasaran yang memungkinkan inovasi bisa diukur.
BAB IV
STUDY KELAYAKAN


Pembuatan study kelayakan ini biasanya digunakan untuk memudahkan kita meminjam modal dan ke bank-bank atau menarik minat investor yang ingin menanamkan modalnya kepada perusahaan kita. Tahapan untuk membuat study kelayakan adalah sebagai berikut:
Mempelajari berbagai hal yang berkenaan dengan jenis usaha yang di rencanakan dan masalah yang akan di teliti oleh investor.
Menyusun rencana study kelayakan secara terinci dan berurutan.
Mengumpulkan data dan informasi dari lapangan atau instansi yang berhubungan dengan usaha yang di rencanakan.
Menganalisis informasi yang di peroleh kemudian menuangkannya dalam laporan tertulis.
Membuat kesimpulan.

Perlu di garis bawahi, yang penting bukannya banyak informasi yang berhasil di kumpulkan tetapi diinginkan informasi yang benar-benar di butuhkan. Ada lima aspek yang di teliti, yaitu:



1) Market pemasaran
Aspek ini pada prinsipnya di inginkan informasi tentang kondisi permintaan pasar. Factor-faktor yang perlu diketahui dalam aspek pasar dan pemasaran adalah :
a) Posisi produk/ jasa yang di rencanakan dalam pasar.
b) Factor konsumen, meliputi identitas, jumlah, status, kesukaan, keinginan, tujuan membeli, kegunaan bagi konsumen dan daerah konsumen.
c) Kecenderungan dan perkembangan derta perkiraan permintaan pasar pada masa mendatang.
d) Situasi persaingan yang bakal trjadi.kekuatan dan kelemahan pesaing serta idenititas dan keistimewaannya.
e) Sistem distribusi, komisi, penjualan, dan transaksi yang berlaku dan kemungkinan yang cocok bagi produk/ jasa ytang di rencanakan.
f) Menggencarkan paket promotion yang efektifdan efisien.
g) Peraturan-peraturan, fasilitas dan kemudahan-kemudahan yang mungkin menunjang usaha-usaha yang di berikan pemerintah.
2) Teknis dan teknologis
Ada tiga system produksi yang perlu di pertimbangakan, yaitu:
a) System padat kerja, semua pekerjaan di lakukan manusia.
b) System padat modal, semua pekerjaan di kerjakan mesin.
c) System mekanisasi, pekerjaan ringan dikerjan manusia.


3) Manajemen operasional
System prosedur dalam aturan kerjaorganisasiperlu di bicarakan. Factor-faktor penting lainnya adalah rencana pembangunan dan jadwalnya.

4) Ekonomi dan keuangan
Dalam mengkaji aspek inidi perhitungkan jumlah dana yang di butuhkan untuk membangun dan mengoperasikan perusahaan. Dana untuk membangun di sebut modal tetap, yaitu untuk membiayai kegiatan prainvestasi. Sedangkan dana dana yang di butuhkan untuk menjalankan perusahaan setelah selesai pembangunan di sebut modal kerja.
5) Yuridis
Masalah-masalah yang perlu si pelajari dalam aspek yuridis diantaranya adalah:
a) Masalah yuridis badan usaha yang di pilih.
b) Masalah perizinan yang harus di miliki.
c) Masalah yuridis yang menyangkut perkreditan.
d) Masalah yuridis penggunaan tenaga kerja.