Cari Blog Ini

Selasa, 23 Februari 2010

jabatan

analisis jabatan



BAB II
LANDASAN TEORI



PENGERTIAN ANALISIS JABATAN
Menurut Munandar (2005:50-51) analisis jabatan adalah:
“Suatu proses kajian yang sistimatis tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam suatu jabatan, mencakup tugas-tugas, tanggunajawab,dan tanggung gugat, untuk dapat menentukan pengetahuan, keterampilan, kecakapan, ciri tertentu, yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan dengan baik.”

Dari uraian tersebut, analisis jabatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk mencatat, mempelajari, dan menyimpulkan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang berhubungan dengan masing-masing jabatan secara sistematis dan teratur. Atau bisa juga dikatakan sebagai prosedur untuk menetapkan tugas dan tuntutan keterampilan dari suatu jabatan, berupa:
apa yang dilakukan pekerja dalam jabtan itu
apa wewenang dan tanggung jawabnya
mengapa pekerjaan harus dilakukan
bagaimana cara malakukannya

B. PRINSIP-PRINSIP ANALISIS JABATAN
Dalam menganalisis Jabatan ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu :
Analisis Jabatan hendaknya memberikan semua fakta yang penting yang ada hubungannya dengan Jabatan. Fakta-fakta mana yang penting tergantung pada tujuan atau tujuan-tujuan untuk apa hasil analisis Jabatan akan digunakan. Kalau tujuannya berbada maka fakta-fakta yang dikumpulkan juga berbeda.
Suatau analisis Jabatan ( analisis jabatan tunggal ) hendaknya memberikan fakta-fakta yang diperlukan untuk bermacam-macam tujuan. Apabila untuk masing-masing analisis jabatan itu dibuat analisis jabatan tersendiri, maka diperlukan tenaga, waktu dan biaya yang lebih banyak.
Analisis jabatan hendaknya sering ditinjau kembali dan apabila perlu diperbaiki. Dalam organisasi yag besar analisis jabatan dapat merupakan suatu program yang bersifat terus-menerus.
Analisis jabatan hendaknya dapat memberikan informasi yang tepat, jelas, dan dapat dipercaya untuk memperoleh data yang demikian itu diperlukan pelayanan para ahli dalam analisis jabatan.

C. KEGUNAAN ANALISIS JABATAN
Hasil analisis jabatan dan persyaratan jabatan nantinya dapat digunakan untuk:
Kelembagaan (Organisasi dan Perencanaan Jabatan)
Penyusunan organisasi baru
Penyempurnaan organisasi yang sekarang
Peninjauan kembali alokasi tugas, wewenang dan tanggung jawab tiap jabatan
Kepegawaian
a. Mendapatkan kualitas dan kuantitas pegawai yang tepat yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi
b. Rekruitmen
c. Seleksi
d. Penempatan kerja
e. Evaluasi jabatan
f. Penilaian pelaksanaan pekerjaan
g. Promosi dan pemindahan
h. Menentukan besarnya upah
i. Merancang jalur karir pekerja / pegawai
j. Menetapkan beban kerja yang pantas dan adil
k. Merancag program pelatihan dan pendidikan yang efektif
l. Perencanaan jabatan
Ketatalaksanaan
m. Tata laksana
n. Tata kerja / prosedur

D. TUJUAN ANALISIS JABATAN
Menurut Dale Yoder dan Paul D. Staudohar, analisis jabatan digunakan untuk mencapai banyak tujuan diantaranya adalah :
Menentukan syarat-syarat yang diperlukan untuk para pemegang jabatan.
Memberikan bimbingan dalam penarikan tenaga kerja dan seleksi
Menilai pegawai-pegawai yang ada sekarang untuk keperluan pemindahan atau promosi
Menentukan syarat-syarat untuk keperluan program pelatihan
Menentukan tingkat-tingkat upah dan gaji dan memelihara keadilan dalam administrasi upah dan gaji
Mempertimbangkan manfaat keuhan-keluhan yang mempersoalkan pekerjaan dan kompensasi
Menentukan tanggug jawab, pertanggung jawaban, dan wewenang.
Memberikan petunjuk yang penting dalam penyusunan standar produksi
Memberikan petunjuk untuk penyederhanaan kerja dan perbaikan metode

E. JENIS INFORMASI ANALISIS JABATAN
Suatu analisis jabatan akan memberikan keterangan sebagai berikut :
Berorientasi pada jabatan:
a. Nama jabatan, lokasi kerja, dan range upah
b. Metode dan prosedur kerja yang sekarang
Kewajiban dan tugas-tugas
Bahan-bahan dan perlengkapan
Peralatan
Metode dan prosedur yang dipakai
Rasa tanggung jawab
Sistem pengawasan
Standar hasil kerja
c. Persyaratan fisisk, mental, pengetahuan, dan pendidikan
d. Kondisi fisik dalam lingkungan kerja
· Tempat kerja
· Penerangan
· Ventilasi

· Keriuhan suara
· Segi-segi yang berbahaya dan tidak sehat

Berorientasi pada karyawan:
e. Hubungan kerja dan posisi dalam organisasi
f. Hubungan antar pekerja yang satu dengan pekerja yang lain :
Pembantu atau Asisten
Teman kerja
Koordinasi tugas dari jabatan yang satu dengan yang lain
g. Kondisi-kondisi penerimaan karyawan
Metode seleksi karyawan
Lamanya jam kerja
Besar dan metode penggajian
Tetap atau tidaknya pekerjaan
Kesempatan untuk promosi dan maju

E. PROSEDUR PELAKSANAAN ANALISIS JABATAN
Dalam prosedur pelaksanaan analisis jabatan ini diuraikan tentang :
Perencanaan analisis jabatan
Tujuan-tujuan dan keguanaan-kegunaan analisis jabatan menentukan prosedur yang harus diikuti dalam program analisis jabatan. Langkah pertama adalah perencanaanya. Langkah ini biasanya dilakukan oleh ahli staf atau suatu pantia yang ditunjuk untuk tujuan tersebut.

Pemilihan-pemilihan
Seleksi jabatan-jabatan untuk analisis jabatan merupakan keputusan pertama yang penting yang harus diambil. Suatu jabatan mungkin dipilih karena jabatan tersebut mengalami perubahan dalam isinya dan fungsi-fungsi kepegawaian yang tergantung pada dokumentasi yang cermat tidak dapat dilaksanakan dengan baik.


Apa yang akan dianalisis
Sebelum proses analisis jabatan dapat dilaksanakan, ada beberapa masaah penting yang perlu dipecahkan. Masalah pertama adalah pengertian yang sesungguhnya dari kata jabatan. Kedua adalah menganggap bahwa semua pegawai yang mempunyai nama jabatan yang sama melakukan jabatan yang sama. Ketiga, hanya menganalisis klasifikasi-klasifikasi okupasi yang jelas berbeda.

Tahap analisis jabatan
Tahap persiapan dan perencanaan, pada tahap ini beberapa kegiatan yang dilakukan sebagai berikut :
Penegasan kembali struktur organisasi yang akan menjadi pegangan bagi proses selanjutnya termasuk nama-nama jabatan dan tempatnya
Inventarisasi jabatan yang ada di setiap unit kerja yang ada dandisusun berdasarkan hierarki dan diberi kode identifikasi
Menetapkan metode pengumpulan data yang akan digunakan dan menyiapkan alat dan sama yang diperlukan ( formulir dll )
Membentuk team pelaksana analisa dan menjelaskan tentang metode yang digunakan.
Komunikasi/ penjelasan oleh pimpinan perusahaan kepada semua analisa jabatan yang akan dilaksanakan.
Hal ini dilaksanakan untuk mencegah terjadinya salah pengertian dan timbulnya persepsi dan harapan yang keliru.
2. Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan data jabatan dapt dilakukan dengan melalui beberapa cara :
Metode Observasi dan Wawancara
Metode observasi berarti pelaksana analis jabatan mengamati secara langsung ditempat bagaimaa tugas pekerjaan dilaksanakan dan mencatatnya unutk di olahnya menjadi informasi. Sedangkan dalam metode wawancara petugas analisis
Mewawancarai langsung
Metode Kuesioner ( Daftar Pertanyaan )
Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran daftar pertanyaan kepada semua karyawan untuk diisi.Daftar pertanyaan itu bisa bersifat “terbuka” (Open ended) artinya, penjawab harus memberikan jawaban menurut kehendaknya sendiri dengan caranya sendiri, tidak dibatasi. Bila daftar pertanyaan itu bersifat “tertutup” (Closed ), maka pertanyaan sudah dibuat sedemkian rupa sehingga penjawab tinggal menjawab ya/tidak, atau benar/salah.
mencatat jawabanya untuk diolah menjadi informasi yang diperlukan
Metode Studi Referensi
Metode ini mengandalkan pada pengetahuan dan “Ahli”, rujukan yang ada dan perbandingan dengan Organisasi lain. Metode ini jarang digunakan
Metode Kombinasi
Metode ini berarti menggunakan beberapa metode diatas sekaligus. Metode observasi ditempat dapat diadakan untuk jabatan atau posisi yang khusus. Observasi dapat mengungkapkan hal-hal yang tidak dapat diuraikan secara tertulis seperti kondisi kerja, arus kerja, proses, keterampilan yang dibutuhkan dan perajatan yang digunakan.

Metode wawancara dilakuka mengingat tidak semua jabatan dapat di analisis secara tertulis.Jabatan seperti : Jabatan Teknis, Profesional, Kepengawasan dan Eksekutif sebaik-nya dikaji melalui wawancara atas pemegang Jabatan yang bersangkutan.
Metode daftar pertanyaan pada umunya kurang berhasil, karena tidak semua Karyawan telah mengisi formulir atau dapat membaca dan menulis dengan baik.setiap katagori Karyawan harus dieri Kuisioner tersendiri dengan gaya bahasa khusus guna mencaah kesalah pahaman dalam penafsiran. Metode Studi Referensi misalnya dapat dilakukan dengan menganalisis buku catatan harian untuk mendapatkan informasi tentang suatu Jabatan atau Posiste. Tetapi metode ini agak sulit dilakukan karena tidak semua catatan harian berguna, karena sipenulis tidak merumuskan kegiatan yang sebenarnya. Juga masih banyak pekerjaan yang tidak membiasakan diri membuat catatan harian seperti pesuruh atau mekanik

Tahap pengolahan data
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilakukan pengolahan data yaitu:
Menentukan factor-faktor penilaian Jabatan
Menentukan bobot nilai dari setiap factor
Analisa hasi interview dan kuisioner yang telah diisi
Analisa persyaratan Jabatan
Menyusun uraian Jabatan
Melakukan pola penilaian Jabatan sebagai dasar dari penentuan system personalia lainnya
mempersiapkan rekomendasi bagi perencanaan tenaga kerja, pola pengadaan, seleksi dan penempatan pegawai,penilaian karya pegawai, system pembarian balas jasa, pelatihan dan pengembangan pegawai, sistemdan prosedur administrasi kepegawaian.

F. HAL YANG TERKAIT DENGAN ANALISIS JABATAN
1. Sumber informasi jabatan
Informasi tentang jabatan-jabatan dapat diperoleh dari dua sumber pokok, yaitu :
a. Pegawai-pegawai yang memegang jabatan itu,p engamat-pengamat bebas yang mengamati pegawai-pegawai yang sedang mengamati jabatan-jabatan mereka, atasan, rekan, dan bawahan (bila ada).
b. Deskripsi jabatan yabg lama (bila ada), dokumen-dokumen, “ buku harian”, buku manualmesin yang digunakan, dan banyak lagi.
2. Bentuk informasi
h. KUALITATIF: deskripsi tentang kegiatan kerja, kondis kerja, konteks social, dan sebagainya.
i. KUANTITATIF: deskripsi dalam bentuk angka, misalnya waktu yang diperlukan, penilaian ciri-ciri jabatan.
3. Pengumpulan informasi
a. Orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan informasi analisis jabatan
b. dapat pula dilakukan oleh kamera video dan alat perekam lainnya.

G. HASIL ANALISIS JABATAN
1. Deskripsi jabatan
Semua hasil analisis dikumpulkan secara sistematis dalam deskripsi jabatan. Deskripsi ini menggambarkan bagaimana kenyataan pekerjaan yang dilakukan.
Dalam setiap deskripsi jabatan ada tiga hal yang harus dicantumkan, yaitu :
i. Ringkasan jabatan ( Job summary )
ii. Syarat-syarat kerja ( Job requirement )
iii. Ruang lingkup tugas ( Scope of duties )
Keadaan Psikologis yang diharapkan jabatan
Dengan menganalisis skill ( kemampuan ) dan sifat-sifat pribadi, bakat, minat, inteligensi, dan sebagainya.


BAB IV
PEMBAHASAN


1. PENGERTIAN ARSITEK
Arsitek adalah keahlian ( kepandaian dan seni ) yang padu dengan kemajuan teknik ( bahan dan struktur ), dapat dilihat pada setiap perencanaannya yang sejalan dengan kemajuan teknik. Arsitek adalah menciptakan persaan aman, keramah tamahan, kebahagiaan serta kesatuan yang harmonis dari bentuk yang ada di bumi ini dan hubungannya dengan skala manusia. Arsitek juga dapat diartikan sebagai pekerjaan perencanaan bangunan yang akan dibangun.
Arsitek mempelajari ilmu untuk menggabungkan utilitas ( fungsi ), venustas (keindahan), dan firmitas (kekuatan). Jadi dalam perencanaan sebuah bagunan,biasanya arsitek akan menanyakan kebutuhan ruangannya, tipe desain yang diharapkan ( imaji ), dan akan memperhitugkan kekuatannya supaya bangunannya aman, nyaman, dan terpenuhi seluruh kebutuhannya di lingkungan binaan itu.
Dalam proyek, arsitek berfungsi sebagai konsultan, sehingga keputusan akhir sebenarnya ada di tangan pemilik. Yang dirancang arsitek bukan hanya komposisi ruang saja, tapi juga suasana ruang dan efeknya pada perilaku orang didalamnya. Banyangkan desai sebuah rumah yang kamar-kamar anaknya berderetan seperti rumah kos. Bayangkan pula desain sebuah rumah yang kamar-kamar anak-anaknya terletak disekeliling ruang keluarga. Apa yang terjadi? Anak dirumah pertama cenderung menjadi individualis dibadingkan dengan anak dirumah kedua akibat frekwensi bertemu orang tua diruang semi public. Kondisi ini hanya gambaran kecil saja diamana sedikit banyak arsitek turut berpengaruh pada prilaku penghuni rumah untuk jangka panjang.
Bangunan merupakan investasi jangka panjang. Mungkin umurnya 30-50 tahun, bahkan lebih. Oleh karena itu arsitek dalam merancang gambar sangat memperhatikan kenyamanan, ketahanan, keindahan dan sebagainya agar klien merasa nyaman dengan ruahnya dalam janga waktu yang lama.
Arsitek dapat meminimalisir biaya pembangunan dengan membuat rancangan desain terlebih dahulu. Denga adanya rancangan diharapkan nantinya tidak ada perubuhan ditengah-tengah proses pembangunan yang akan mengeluarkan biaya yang besar.
2. DESKRIPSI PEKERJAAN
Membuat desain
Membuat desain adalah membuat rancangan / gambar baru
Membuat gambar
Membuat gambar adalah mengembangkan gambar yang telah ada atau membuat gambar baru dari bangunan yang telah ada
Membuat gambar perspektif
Membuat gambar perspektif adalah membuat gambar titik mata dimana gambar yang dirancang memperlihatkan keindahan-keindahan berdasarkan dari sudut pandang tertentu.
Membuat bentuk gambar 4 sisi
Membuat gambar bentuk empat sisi adalah membuat gambar menjadi empat bagian yang terdiri dari:
Gambar tampak depan
Desain/gambar yang memperlihatkan bagian depan dari bangunan.
Gambar tampak belakang
Disain/gambar yang memperlihatkan bagian belakang dari bangunan
Gambar tampak samping kiri
Disain / gambar yang memperlihatkan bentuk bangunan dari samping kiri
Gambar tampak samping kanan
Disain/ gambar yang memperlihatkan bentuk bangunan dari samping kanan
v Membuat potongan 2 bidang
Membuat potongan 2 bidang adalah membuat desain menjadi dua potong setengan kedepan dan setengah kebelakang dan nantinya jika digabungkan menjadi sebuah gambar / desain bangunan yang utuh.
v Membuat potongan-potongan desain
Membuat potongan – potongan desain adalah membuat gambar-gambar yang dianggap penting seperti gambar pondasi, gambar saluran pipa, dll.
Perencanaan satu bangunan dimulai tidak dari bentuk luar, tetapi bertitik tolak dari kebutuhan dan kegiatan sehingga manusia dapat menuntut apa yang dibutuhkan secara mutlak dan tidak perlu menyesuaikan diri dengan bangunan. Arsitek pemecahannya selalu berhubungan dengan alam atau lingkungan seperti iklim, topografi, dan bahan bangunan.
Proses kerja :
Melihat lokasi
Arsitek memulai tugasnya dengan melihat dimanakah okasi tempat bangunan yang akan didesainnya
Penentuan lokasi
Dalam tahap ini arsitek membantu untuk mencari lokas tanah yang tepat. Untuk menentukannya arsitek dapat dating pagi hari, siang hari, dan malam hari untuk merasakan suasana lokasi dengan teliti
Penempata area
Dalam tahap ini arsitek mulai mengukur berapa luas tanah serta kemiringan tanah untuk mengetahui bentuk atau desain yang cocok dengan kondisi tanah.
Membuat gambar
Arsitek mulai membuat rancangan / membuat gambar bangunan.
Pelaksanaan pekerjaan
Pada tahap ini arsitek memberikan rancangan kepada kontraktor dan nantinya arsitek mengunjungi bangunan satu kali dalam seminggu atau satu kali dalam dua minggu. Arsitek hanya melihat apakah desain yang telah dirancangnya dilaksanakan dengan baik atau tidak.
Makna dari suatu bangunan secara obyektif harus terlihat nyata sehingga didalam seni membangun tidak hanya efisien saja yang dipentingkan, tetapi juga ketenangan, keselarasan, kebijaksanaan, kekuatan bangunan, dan kegunaannya sesuai tujuan.
Konsep dalam perancangan :
Ruangan-ruangan yang direncanakan sesuai dengan fungsi
Ruangan-ruangan yang direncanakan harus sesuai dengan fungsinya agar nanti yang tidak ada ruangan yang tersia-siakan atau yang tidak berguna
Struktur tidak perlu dibungkus dengan entuk-bentuk seperti zaman lampau (ornament)
Arsitek harus mampu membuat rancangan dengan bahan dan struktur yang baru agar rancangan yang dibuat sejalan dengan kemajuan zaman.

Dasar perencanaannya selalu dipengaruhi oleh :
Penyesuaian terhadap keadaan alam dan lingkungan
Pengusaan secara fungsional
Kematangan dan ketepatan dalam pengolahan serta pemilihan bentuk, bahan, dan struktur
Penggunaan bahan-bahan dapat dibagi atas dua prinsip dasar yang berbeda :
Dilihat dari segi keindahan Ekterior dan interior (Estetika)
Dilihat dari Metode Produksi (Efisiensi)

Untuk mewujudkan sebuah home (ukan hanya house) sebenarnya dapat kita lakukan dengan mudah dilakukan jika kita mengetahui proses-prosesnya. Home adalah tempat kita pulang, tempat dimana kita nyaman berada didalamnya. Sedangkan house hanyalah istilah untuk tempat tinggal atau lebih mengarah kepada bangunan fisiknya. Untuk menciptakan home proses-proses yang dapat dilakukan adalah :
Pemiliha lahan
Lokasi lahan penting sekali dalam perancangan sebuah rumah. Banyak factor yang dapat dipertimbangkan, beberapa diantaranya adalah :
Ø Biaya
Ø View
Ø Keamanan
Ø Seberapa dekat Lokasi dengan fasilitas umum
Ø Keberadaan angkutan umum
Ø Ketersediaan fasilitas disekitar lokasi
Ø Apakah lokasi tersebut rawan banjir
Dalam hal pemilihan lahan ini datanglah kelokasi pada waktu yang berbeda-beda di pagi hari, siang hari, dan malam hari supaya kita dapat merasakan suasananya dengan teliti. Arsitek pada tahap ini dapat membantu untuk mencari lokasi tanah yang tepat.
Design brief/terms of reference (TOR)/forn penguasaan dari pemilik
Pada tahap ini, pemilik rumah merumuskan keinginannya dalam sebuah design brief. Komunikasi dengan arsitek sangat penting dalam tahap ini. Sering kali pemilik belum tahu apa yang dia inginkan untuk rumahnya. Arsitek dapat membantu dengan memberikan referensi, visit kerumah-rumah tertentu, dan komunikasi. Setelah berkomunikasi dan melihat referensi, pemilik dapat memutuskan tipe rumah seperti apa yang dia mau, living room seperti apa yang cocok, dan banyak keputusan laiinya.




satu lagi contoh analisis jabatan



Nama jabatan
Marine Pilot

2. Perusahaan/ pabrik/ instansi
PT PERSERO PELABUHAN INDONESIA

3. Jumlah pegawai yang di pekerjakan

NO JABATAN JUMLAH KEGIATAN KERJA
1 ASMAN PEMANDUAN DA PENUNDAAN 1 ORANG Pendistribusian dokumen 2A.1
Pengawasan pekerjaan pemanduan penundaan
2 PANDU BANDAR 6 ORANG Pelaksanan pemanduan kapal masuk, keluar dan pindah
3 SUPERVISOR PENUNDAAN 1 ORANG Menyiapkan peralatan perawatan kapal dan perlengkapanmya
Pemariksaan kesiapan kerja kapal tunda motor pandu, motor kepil
Melakukanpemgawasan kerja ABK armada pemanduan
4 STAF PENUNDAAN
2 ORANG Membukukan dokumen 2A.1 dan penetapan PPKB (kapal keluar)
Menyiapkan kebutuhan pandu dan ABK kapal armada kepanduan
5 ABK BAGIAN DECK KAPAL TUNDA MP, MK
6 NAHKODA 3 ORANG Pengoperasian kapal tunda dan membawhi ABK kapal
7 MUALIM 4 ORANG Menyiapkan laporan san kebutuhan deck kapal
Mengisi jurnal harian kapal bagian deck
Memberi laporan yang di butuhkan nahkoda
8 JURU MUDI 4 ORANG Perawatan kapal bagian deck
9 KELAS I 1 ORANG Perawatan kebersihan kapal bagian deck
10 JURAGAN 2 ORANG Pengoperasian motor pandu dan motor kepil
11 KKM 3 ORANG Melakukan perawatan kapal dan perbaikan bagian mesin
12 MASINIS 4 ORANG Mengisi jurnal hariankapal bagian mesin
Menyiapkan laporn dan kebutuhan kapal
Memberikan laporan yang di butuhkan kapal
Memberikan laporan yang di butuhkan KKM kapal
13 JURU MOTOR 8 ORANG Melakukan perawatan dan kebutuhan mesin kapal
14 JURU MINYAK 1 ORANG Melakukan perawatan kebersihan pada mesin
Melakukan pemgecekan terhadap kecukupan minyak dan oli kapal


4. Pengawasan, pemberhewntian dengan situasi jabatan
Marine pilot atau pandu suatu pekerjaan tetap yang memiliki SK dari pemerintah. Juga menpunyai aturan penggajian sama seperti pegawai negri sipil lainnya. Marine pilot tidak bias di berhentikan oleh siapapun kecuali melanggar aturan-aturan yang telah berlaku.


5. Pekerjaan yang di lakukan
WAITING TIME pemanduan adalah lamanya waktu yang di butuhkan untuk menunggu pandu di hitung dari sejak kapal di nyatakan telah siap sampai pandu berada di atas kapal. WAITING TIME pemanduan rata-rata tercapai 70,7%dari sasaran mutu yang di tetapkan sebesar 16 menit atau rata-rata lebih cepat 4 menit dari yang di tetapkan.
APROACHING TIME adalah lamanya waktu yang di butuhkan untuk melakukan pelayanan pemanduan kapal yang di hitung sejak pandu berada di atas kapal sampai pandu turun dari atas kapal.
Tingkat keselamatan kapal pelanggan adalah besaran prosentase keselamatan kapal pelanggan.
AVAILIBILITY sarana Bantu pemanduan (kapal tunda, motor pandu, dan motor kepil) adalah kapal besaran prosentase kesiapan sarana Bantu siap operasi terhadap waktu yang tersedia.